Minggu, 10 Maret 2019

Logam Ferro dan Logam Non Ferro

Logam Ferro dan Logam Non Ferro


Baja atau besi tempa yaitu kadar karbonnya kurang dari 1,7% dan dapat ditempa
Besi tuang yang kadar karbonnya antara 2,3 sampai 3,6 % dan tidak dapat ditempa.
Baja atau besi tempa yaitu kadar karbonnya kurang dari 1,7 % dan dapat ditempa.
Pembuatan besi dilakukan dengan mengolah biji besi didalam suhu yang tinggi dan menghasilkan besi kasar atau besi mentah. Besi mentah yang telah jadi masih belum bisa digunakan untuk pembuatan barang tetapi harus diolah kembali didalam dapur baja untuk dilakukan peleburan dan pencampuran dengan material lainnya.
Logam Ferro


Logam non Ferro adalah logam yang tidak mengandung unsur besi, logam non fero murni kebanyakan tidak digunakan tanpa menggunakan logam lain karena sifatnya yang belum memenuhi syarat. Logam non ferro seperti emas, perak dan platina tidak perlu dicampurkan karena sudah memiliki sifat yang sangat baik.

Logam non fero juga digunakan untuk campuran besi atau baja untuk memperbaiki sifat baja agar lebih kuat. Dari jenin logam non ferro yang sering digunakan untuk campuran baja ialah nikel, kromium, molebdenum dan masih banyak lagi.
Logam Non Ferro

Pengaruh karbon terhadap sifat logam :

Besi mengandung kadar C = 0%-0,5% mempunyai sifat yang mudah ditempa dan tidak dapat dikeraskan. Besi ini disebut besi tempa
Besi mengandung kadar C= 0,5%-1,7% mempunyai sifat dapat ditempa dan dapat disebuh. Biasanya besi ini disebut baja
Besi mengandung kadar C=2,5%-6,67% mempunyai sifat mudah dituang dan diberi nama besi tuang
Logam non ferro adalah suatu bahan yang tidak mengandung besi, yang dapat digolongkan menjadi :

logam berat : nikel, seng, tembaga, timah putih dan timah hitam

logam mulia/murni : emas, perak, platina

logam ringan : alumunium, barium, kalsium

logam refraktori/tahan api : Molibdenum , titanium, wolfram, zirkonium

logam radio aktif : radium dan uranium.

Dalam menentukan kualitas suatu logam biasanya dilakukan berbagai pengujian mulai dari uji kekerasan, uji tarik, uji tekan dan lainnya tergantung penggunaan logam pada proses industri. Biasanya, untuk uji tekan dan uji tarik menggunakan Universal testing Machine sedangkan untuk uji kekerasan menggunakan hardness tester.

0 komentar:

Posting Komentar